driQ ean begitu narsis

driQ ean begitu narsis

Senin, 04 Oktober 2010

Teori Akomodasi pada hukum koppel

v       Jelaskan tentang Teori Akomodasi mengapa sebagian besar kelahiran janin lebih banyak pada presentasi letak kepala?

                 Hampir 96% janin berada dalam uterus dengan presentasi kepala dan pada presentasi kepala ini ditemukan ± 58% ubun – ubun kecil terletak di kiri depan, ± 23% di kanan depan, ± 11% di kanan belakang, dan ± 8% di kiri belakang oleh kolon sigmoid dan rectum.
                 Sebagian besar kelahiran janin lebih banyak pada presentasi letak kepala mungkin disebabkan karena kepala relatif lebih besar dan lebih berat. Mungkin pula bentuk uterus sedemikian rupa, sehingga volume bokong dan ekstremitas yang lebih besar berada di atas, di ruangan yang lebih luas, sedangkan kepala berada di bawah, diruang yang lebih sempit. Ini dikenal sebagai teori akomodasi.
                 His merupakan salah satu kekuatan pada ibu yang dapat menyebabkan serviks membuka dan mendorong janin kebawah. Pada presentasi kepala, karena his yang kuat, teratur dan sering, maka kepala janin turun memasuki pintu atas panggul (engagement).
                  
Karena menyesuaikan diri dengan jalan lahir, dengan fleksi kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran yang paling kecil, yakni dengan diameter suboksipito bregmatikus yang berukuran 9,5cm dan dengan sirkumferensia suboksipitobregmatikus dengan ukuran 32 cm. Bila his sudah cukup kuat, kepala akan turun dan mulai masuk ke dalam rongga panggul. Masuknya kepala melintasi pintu atas panggul dapat dalam keadaan:
1.       Sinklitismus
ialah bila arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang pintu atas panggul.
2.     Asinklitismus
yaitu arah sumbu kepala janin miring dengan bidang pintu atas panggul.
a.      Asinklitismus anterior
menurut Naegele ialah apabila arah sutura sagitalis mendekati promontorium atau OS parietal depan lebih rendah dari OS parietal belakang.



b.     Asinklitismus posterior
menurut Litzman ialah apabila arah sutura sagitalis mendekati simpysis atau OS parietal belakang lebih rendah dari OS parietal depan.


Keadaan Asinklitismus anterior lebih menguntungkan daripada mekanisme turunnya kepala dengan asinklitismus posterior karena ruangan pelvis di daerah posterior lebih luas dibandingkan dengan ruangan pelvis di daerah anterior. Asinklitismus penting apabila daya akomodasi panggul agak terbatas.
Akibat sumbu kepala janin yang eksentrik atau tidak simetris, dengan sumbu lebih mendekati suboksiput, maka tahanan oleh jaringan di bawahnya terhadap kepala yang akan menurun, menyebabkan kepala mengadakan fleksi didalam rongga panggul menurut hukum koppel: a kali b=c kali d. Pergeseran di titik B lebih besar dari titik A.


Sampai di dasar panggul kepala janin berada di dalam keadaan fleksi maksimal. Kepala yang sedang turun menemui diafragma pelvis yang berjalan dari belakang atas kebawah depan. Akibat kombinasi elastisitas diafragma pelvis dan tekanan intra uterin yang disebabkan oleh his yang berulang–ulang, kepala mengadakan rotasi, yang disebut putaran paksi dalam.
        Putaran paksi dalam ini ialah gerakan kembali sebelum putaran paksi luar terjadi, setelah Putar paksi dalam dan kepala berada di dasar panggul terjadilah extensi atau defleksi kepala. Kemudian sub occiput tertahan pada tepi bawah simpysis sebagai Hipomoklion(sumbu putar), maka pada tepi bawah perinium lahirlah berturut-turut ubun-ubun besar, dahi, mata, hidung, mulut dan dagu dengan gerakan extensi.


Setelah kepala lahir, maka kepala akan memutar kembali ke arah punggung anak, hal ini di sebut Putar paksi Luar. Bahu melintasi pintu atas panggul dalam keadaan miring menyesuaikan diameter anterior posterior pintu bawah panggul. Selanjutnya dilahirkan bahu depan terlebih dahulu sebagai hipomoklion untuk melahirkan bahu belakang, kemudian elevasi ke atas untuk melahirkan bahu belakang. Setelah itu dilahirkan trokanter depan terlebih dahulu, baru kemudian trokanter belakang dan bayi lahir seluruhnya.

Minggu, 03 Oktober 2010

ADAPTASI BAYI BARU LAHIR “PERNAFASAN, KARDIOVASKULER DAN SUHU”

BAB I
PENDAHULUAN

1.3  Latar Belakang
            Mempelajari serta memahami tentang adaptasi bayi baru lahir sangatlah penting untuk memantau perkembangan dan kesehatan tubuh bayi baru lahir karena perubahan-perubahan yang akan terjadi.
Lebih dari 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dlm bulan pertama kehidupan. Beberapa fungsi yang semula dilakukan oleh plasenta sewaktu bayi berada di dalam rahim yang akan mengalami perubahan sesudah lahir antara lain :      
     - perubahan respirasi          
     - perubahan sistem sirkulasi (kardiovaskuler)
     - sistem pengaturan suhu dan metabolisme
Yang perlu dipantau pada bayi yaitu : suhu tubuh dan lingkungan, tanda tanda vital, berat badan, perawatan kulit, pakaian serta perawatan tali pusat.

1.2  Rumusan Masalah
·         Apakah yang dimaksud dengan Bayi Baru Lahir?
·         Perubahan apa saja yang di alami oleh Bayi Baru Lahir?
·         Apa saja yang dapat merangsang pernapasan pertama Bayi Baru Lahir?
1.3  Tujuan
·         Untuk mengetahui pengertian dari Bayi Baru Lahir
·         Untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada Bayi Baru Lahir
·         Untuk mengetahui rangsangan pernapasan pertama pada Bayi Baru Lahir


BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian
            Bayi baru lahir adalah seorang bayi yang mendadak mengalami perpisahan, kebebasan dan terlepas dari ketergantungan terhadap ibunya. Bayi di dalam proses kelahirannya mengalami kesakitan, dingin dan syok.
            Dari sudut pandang bayi proses kelahiran merupakan pengalaman traumatic di mana sebelumnya selama 9 bulan janin mendapatkan kehangatan, perlindungan, bebas rasa sakit, kedinginan dan hampir tidak mengalami ketegangan sehingga dengan adanya perubahan kehidupan yang mendadak tersebut BBL(Bayi Baru Lahir) sangat membutuhkan untuk bertahan, butuh rasa aman dan nyaman, serta membutuhkan rasa memiliki dan kasih sayang.
2.      Sistem Kardiovaskuler
Pada sistem peredaran darah, terjadi pada bayi baru lahir, yaitu setelah bayi itu lahir terjadi pengantaran oksigen ke seluruh jaringan tubuh, maka terdapat perubahan yaitu penutupan foramen ovale pada atrium jantung dan penutupan duktus anteriosus antara arteri paru dan aorta. Perubahan ini terjadi akibat adanya tekanan pada seluruh sistem pembuluh darah, dimana oksigen dapat menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tenaga dengan cara meningkatkan atau mengurangi resistensi
           


Tabel  Perubahan
STRUKTUR
SEBELUM LAHIR
SETELAH LAHIR
Vena Umbilikalis
Membawa darah arteri ke hati dan jantung
Menutup; menjadi ligamentum teres hepatis
Arteri Umbilikalis
Membawa darah anterio venosa ke plasenta
Menutup; menjadi ligamentum vesikale pada dinding abdominal anterior
Duktus Anteriosus
Pirau darah arteri dan sebagian darah vena dari arteri pulmonalis ke oaorta
Menutup; menjadi ligamentum anteriosum
Foramen Ovale
Menghubungkan atrium kanan dan kiri
Biasanya menutup, kadang-kadang terbuka
Paru-paru
Tidak mengandung udara dan sangat sedikit mengandung darah; berisi cairan
Berisi udara dan disuplai darah dengan baik
Arteri Pulmonalis
Membawa sedikit darah ke paru
Membawa banyak darah ke paru
Aorta
Menerima darah dari kedua ventrikel
Menerima darah hanya dari ventrikel kiri
Vena Kafa Inferior
Membawa darah vena dari tubuh dan darah arteri dari plasenta
Membawa darah hanya ke atrium kanan

              Oksigen pada pernafasan pertama dapat menimbulkan relaksasi dan terbukanya sistem pembuluh darah paru yang dapat menurunkan resistensi pembuluh darah paru. Terjadinya peningakatan sirkulasi paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan, dengan meningkatkan tekanan pada atrium kanan akan terjadi penurunan atrium kiri, foramen ovale akan menutup, atau dengan pernafasan kadar oksigen dalam darah akan meningkat yang menyebabkan duktus anteriosus mengalami kontraksi dan menutup.


Terdapat beberapa adaptasi pada bayi baru lahir yaitu :
a. sirkulasi perifer lambat yang menyebabkan akrosianisis (sianosis pada tangan dan kaki dan sekitar mulut).
b. Denyut nadi adalah 120 sampai 160 kali per menit saat bangun dan 100 kali per menit saat tidur.
c. Rata-rata tekanan darah adalah 80/46 mmHg dan bervariasi sesuai dengan ukuran dan tingkataktivitas bayi.

3.      Sistem Pernafasan
Sistem pernafasan diawali dari perkembangan organ paru itu sendiri dengan perkembangan struktur bronkus, bronkiolus, serta alveolus yang terbentuk dalam proses kehamilan sehingga dapat menentukan proses pematangan dalam sistem pernafasan. Proses perubahan bayi baru lahir adalah dalam hal bernafas yang dapat dipengaruhi oleh keadaan hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik (lingkungan) yang merangsang pusat pernafasan medulla oblongata di otak. Timbulnya pernafasan dapat terjadi akibat interaksi sistem pernafasan itu sendiri dengan sistem kardiovaskular dan susunan saraf pusat.
Adapun beberapa adaptasi bayi baru lahir adalah sebagai berikut :
Selama dalam uterus,janin mendapat O2 dari pertukaran gas melalui plasenta   Setelah bayi lahir pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi.


Rangsangan untuk gerakan pernapasan pertama ialah:
a.          Tekanan mekanis dari toraks sewaktu melalui jalan lahir.
b.        Penurunan Pa O2 dan kenaikan Pa CO2 merangsang kemoreseptor yang terletak di sinus karotis.
c.         Rangsangan dingin didaerah muka dapat merangsang permukaan  gerakan pernapasan.
d.        Pernapasan pertama pada bayi baru lahir terjadi normal dalam waktu 30 detik setelah kelahiran,
e.         Tekanan rongga dada bayi pada saat melalui jalan lahir pervagina mengakibatkan cairan paru-paru(pada bayi normal jumlahnya 80 sampai 100 ml dari jumlah cairan tersebut,sehingga cairan yang hilang ini diganti dengan udara).
f.         Paru-paru berkembang sehingga rongga dada kembali pada bentuk semula  pernapasan pada neonatus terutama pernapasan  diafragma dan abdominal dan biasanya tdk teratur frekuensi dan dalamnya pernapasan.
g.        Frekuensi pernafasan bayi baru lahir bekisar antara 30 sampai 60 kali per menit.
h.        Sekresi lendir mulut dapat menyebabkan bayi batuk dan muntah, terutama selama 12 sampai 18 jam pertama.



4.      Suhu
Ketika bayi lahir dan langsung berhubungan dengan dunia luar yang lebih dingin, maka akan menyebabkan air ketuban menguap melalui kulit yang dapat mendinginkan darah bayi. Pada saat lingkungan dingin, terjadi pembentukan suhu tanpa melalui mekanisme menggigil yang merupakan cara untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya serta hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi panas.
Suhu bayi baru lahir dapat turun beberapa derajat setelah kelahiran, karena lingkungan eksternal lebih dingin daripada lingkungan di dalam uterus. Suplai lemak subkutan yang terbatas dan area permukaan kulit yang besar dibandingkan dengan berat badan menyebabkan bayi mudah menghantarkan panas pada lingkungan.
Kehilangan panas yang cepat dalam lingkungan yang dingin terjadi melalui konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Trauma dingin atau cold stress (hipotermi) pada bayi baru lahir, dalam hubungannya dengan asidosis metabolik, dapat bersifat mematikan bahkan pada bayi cukup bulan yang sehat.






BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1.      Adaptasi bayi baru lahir ada 3, yaitu adaptasi sistem kardiovaskuler, pernafasan, dan suhu.
2.      Sistem kardiovaskular terjadi pada bayi baru lahir saat pengantaran oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
3.      Sistem pernafasan diawali dari perkembangan organ paru dengan perkembangan struktur bronkus, bronkiolus, serta alveolus yang terbentuk dalam proses kehamilan.
4.      Pada saat lingkungan dingin, terjadi pembentukan suhu tanpa melalui mekanisme menggigil yang merupakan cara untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya serta hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi panas.
5.      Suhu bayi baru lahir dapat turun beberapa derajat setelah kelahiran, karena lingkungan eksternal lebih dingin daripada lingkungan di dalam uterus.



DAFTAR PUSTAKA

A.Aziz, Alimul Hidayat. 2008. Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Varney, Helen dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC
Stright, R. Barbara. 2004. Panduan Belajar : keperawatan ibu-bayi baru lahir. Jakarta : ECG
www.galeryofnursing.com