BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Latar Belakang
Mempelajari serta memahami tentang adaptasi bayi baru lahir sangatlah penting untuk memantau perkembangan dan kesehatan tubuh bayi baru lahir karena perubahan-perubahan yang akan terjadi.
Lebih dari 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dlm bulan pertama kehidupan. Beberapa fungsi yang semula dilakukan oleh plasenta sewaktu bayi berada di dalam rahim yang akan mengalami perubahan sesudah lahir antara lain :
- perubahan respirasi
- perubahan sistem sirkulasi (kardiovaskuler)
- sistem pengaturan suhu dan metabolisme
Yang perlu dipantau pada bayi yaitu : suhu tubuh dan lingkungan, tanda tanda vital, berat badan, perawatan kulit, pakaian serta perawatan tali pusat.
1.2 Rumusan Masalah
· Apakah yang dimaksud dengan Bayi Baru Lahir?
· Perubahan apa saja yang di alami oleh Bayi Baru Lahir?
· Apa saja yang dapat merangsang pernapasan pertama Bayi Baru Lahir?
1.3 Tujuan
· Untuk mengetahui pengertian dari Bayi Baru Lahir
· Untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada Bayi Baru Lahir
· Untuk mengetahui rangsangan pernapasan pertama pada Bayi Baru Lahir
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Bayi baru lahir adalah seorang bayi yang mendadak mengalami perpisahan, kebebasan dan terlepas dari ketergantungan terhadap ibunya. Bayi di dalam proses kelahirannya mengalami kesakitan, dingin dan syok.
Dari sudut pandang bayi proses kelahiran merupakan pengalaman traumatic di mana sebelumnya selama 9 bulan janin mendapatkan kehangatan, perlindungan, bebas rasa sakit, kedinginan dan hampir tidak mengalami ketegangan sehingga dengan adanya perubahan kehidupan yang mendadak tersebut BBL(Bayi Baru Lahir) sangat membutuhkan untuk bertahan, butuh rasa aman dan nyaman, serta membutuhkan rasa memiliki dan kasih sayang.
2. Sistem Kardiovaskuler
Pada sistem peredaran darah, terjadi pada bayi baru lahir, yaitu setelah bayi itu lahir terjadi pengantaran oksigen ke seluruh jaringan tubuh, maka terdapat perubahan yaitu penutupan foramen ovale pada atrium jantung dan penutupan duktus anteriosus antara arteri paru dan aorta. Perubahan ini terjadi akibat adanya tekanan pada seluruh sistem pembuluh darah, dimana oksigen dapat menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tenaga dengan cara meningkatkan atau mengurangi resistensi
Tabel Perubahan
STRUKTUR | SEBELUM LAHIR | SETELAH LAHIR |
Vena Umbilikalis | Membawa darah arteri ke hati dan jantung | Menutup; menjadi ligamentum teres hepatis |
Arteri Umbilikalis | Membawa darah anterio venosa ke plasenta | Menutup; menjadi ligamentum vesikale pada dinding abdominal anterior |
Duktus Anteriosus | Pirau darah arteri dan sebagian darah vena dari arteri pulmonalis ke oaorta | Menutup; menjadi ligamentum anteriosum |
Foramen Ovale | Menghubungkan atrium kanan dan kiri | Biasanya menutup, kadang-kadang terbuka |
Paru-paru | Tidak mengandung udara dan sangat sedikit mengandung darah; berisi cairan | Berisi udara dan disuplai darah dengan baik |
Arteri Pulmonalis | Membawa sedikit darah ke paru | Membawa banyak darah ke paru |
Aorta | Menerima darah dari kedua ventrikel | Menerima darah hanya dari ventrikel kiri |
Vena Kafa Inferior | Membawa darah vena dari tubuh dan darah arteri dari plasenta | Membawa darah hanya ke atrium kanan |
Oksigen pada pernafasan pertama dapat menimbulkan relaksasi dan terbukanya sistem pembuluh darah paru yang dapat menurunkan resistensi pembuluh darah paru. Terjadinya peningakatan sirkulasi paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan, dengan meningkatkan tekanan pada atrium kanan akan terjadi penurunan atrium kiri, foramen ovale akan menutup, atau dengan pernafasan kadar oksigen dalam darah akan meningkat yang menyebabkan duktus anteriosus mengalami kontraksi dan menutup.
Terdapat beberapa adaptasi pada bayi baru lahir yaitu :
a. sirkulasi perifer lambat yang menyebabkan akrosianisis (sianosis pada tangan dan kaki dan sekitar mulut).
b. Denyut nadi adalah 120 sampai 160 kali per menit saat bangun dan 100 kali per menit saat tidur.
c. Rata-rata tekanan darah adalah 80/46 mmHg dan bervariasi sesuai dengan ukuran dan tingkataktivitas bayi.
3. Sistem Pernafasan
Sistem pernafasan diawali dari perkembangan organ paru itu sendiri dengan perkembangan struktur bronkus, bronkiolus, serta alveolus yang terbentuk dalam proses kehamilan sehingga dapat menentukan proses pematangan dalam sistem pernafasan. Proses perubahan bayi baru lahir adalah dalam hal bernafas yang dapat dipengaruhi oleh keadaan hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik (lingkungan) yang merangsang pusat pernafasan medulla oblongata di otak. Timbulnya pernafasan dapat terjadi akibat interaksi sistem pernafasan itu sendiri dengan sistem kardiovaskular dan susunan saraf pusat.
Adapun beberapa adaptasi bayi baru lahir adalah sebagai berikut :
Selama dalam uterus,janin mendapat O2 dari pertukaran gas melalui plasenta Setelah bayi lahir pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi.
Rangsangan untuk gerakan pernapasan pertama ialah:
a. Tekanan mekanis dari toraks sewaktu melalui jalan lahir.
b. Penurunan Pa O2 dan kenaikan Pa CO2 merangsang kemoreseptor yang terletak di sinus karotis.
c. Rangsangan dingin didaerah muka dapat merangsang permukaan gerakan pernapasan.
d. Pernapasan pertama pada bayi baru lahir terjadi normal dalam waktu 30 detik setelah kelahiran,
e. Tekanan rongga dada bayi pada saat melalui jalan lahir pervagina mengakibatkan cairan paru-paru(pada bayi normal jumlahnya 80 sampai 100 ml dari jumlah cairan tersebut,sehingga cairan yang hilang ini diganti dengan udara).
f. Paru-paru berkembang sehingga rongga dada kembali pada bentuk semula pernapasan pada neonatus terutama pernapasan diafragma dan abdominal dan biasanya tdk teratur frekuensi dan dalamnya pernapasan.
g. Frekuensi pernafasan bayi baru lahir bekisar antara 30 sampai 60 kali per menit.
h. Sekresi lendir mulut dapat menyebabkan bayi batuk dan muntah, terutama selama 12 sampai 18 jam pertama.
4. Suhu
Ketika bayi lahir dan langsung berhubungan dengan dunia luar yang lebih dingin, maka akan menyebabkan air ketuban menguap melalui kulit yang dapat mendinginkan darah bayi. Pada saat lingkungan dingin, terjadi pembentukan suhu tanpa melalui mekanisme menggigil yang merupakan cara untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya serta hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi panas.
Suhu bayi baru lahir dapat turun beberapa derajat setelah kelahiran, karena lingkungan eksternal lebih dingin daripada lingkungan di dalam uterus. Suplai lemak subkutan yang terbatas dan area permukaan kulit yang besar dibandingkan dengan berat badan menyebabkan bayi mudah menghantarkan panas pada lingkungan.
Kehilangan panas yang cepat dalam lingkungan yang dingin terjadi melalui konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Trauma dingin atau cold stress (hipotermi) pada bayi baru lahir, dalam hubungannya dengan asidosis metabolik, dapat bersifat mematikan bahkan pada bayi cukup bulan yang sehat.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Adaptasi bayi baru lahir ada 3, yaitu adaptasi sistem kardiovaskuler, pernafasan, dan suhu.
2. Sistem kardiovaskular terjadi pada bayi baru lahir saat pengantaran oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
3. Sistem pernafasan diawali dari perkembangan organ paru dengan perkembangan struktur bronkus, bronkiolus, serta alveolus yang terbentuk dalam proses kehamilan.
4. Pada saat lingkungan dingin, terjadi pembentukan suhu tanpa melalui mekanisme menggigil yang merupakan cara untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya serta hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi panas.
5. Suhu bayi baru lahir dapat turun beberapa derajat setelah kelahiran, karena lingkungan eksternal lebih dingin daripada lingkungan di dalam uterus.
DAFTAR PUSTAKA
A.Aziz, Alimul Hidayat. 2008. Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Varney, Helen dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC
Stright, R. Barbara. 2004. Panduan Belajar : keperawatan ibu-bayi baru lahir. Jakarta : ECG
www.galeryofnursing.com